Sabtu, 04 Februari 2012

Kesucian Gunung Wilis



Oleh: NB. Munib
Bukit Klotok mirip Kepala Budha dilihat dari Gunung Wilis (22 April 2011)
Gunung Wilis merupakan salah satu gunung suci dari sembilan gunung suci di Jawa. Perihal kesuciannya tersebut diabadikan dalam Kitab Tantu Panggelaran. Kitab ini berasal dari tahun 1557 Saka (1635 M)[1]. Dalam kitab ini diceritakan tentang proses pemindahan Gunung Mahameru oleh para dewa dari tanah Jambudwipa[2] ke pulau Jawa, dan terbentuknya gunung-gunung di Jawa. Beginilah kisahnya:

Col andap kulwan, maluhur wetan ikang nuşa jawa; yata pinupak sang hyang mahāmeru, pinalih mangetan. Tunggak nira hana kari kulwan; matangnyan hana argga kelāça ngarannya mangke, tunggak sang hyang mahāmeru ngūni kacaritanya. Pucak nira pinalih mangetan, pinutĕr kinĕmbulan dening dewata kabeh; runtuh teka sang hyang mahāmeru. Kunong tambe ning lĕmah runtuh matmahan gunung katong; kaping rwaning lmah runtuh matmahan gunung wilis;................(Pigeaud, 1924).
Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Dilepaskan turun di sebelah barat, menuju ke timur pulau Jawa. kemudian dilepaslah Sang Hyang Mahameru, dipindah ke timur. Dasarnya tertinggal di barat. Oleh sebab itu terciptalah gunung yang bernama Kailaca nanti. Mengenai Sang Hyang Mahameru beginilah ceritanya. Puncaknya dipindah ke timur, dikitari oleh semua para dewa; runtuh dari Sang Hyang Mahameru. Setelah jatuh ke tanah terciptalah Gunung Katong[3]; yang kedua tanah jatuh menciptakan Gunung Wilis;......….(Munib, NB, 2011).
Dari kutipan di atas, diketahui bahwa sekitar abad 16-17 nama “Wilis” telah digunakan. Gunung Wilis merupakan runtuhan kedua setelah Gunung Katong (Lawu) dari rentetan guguran Sang Hyang Mahameru yang dipindah dari india ke tanah Jawa. Jadi, sebagai salah satu bagian dari Sang Hyang Mahameru maka Gunung Wilis adalah gunung suci bagi umat Hindu. Kesucian tersebut dapat pula dilihat dari ditemukannya bangunan suci berupa reruntuhan bangunan suci di lereng-lerengnya.

Goa Selomangleng Kediri, Candi Ngetos, Omben Jago, Candi Penampihan, Candi Pandupragulopati, Situs Condrogeni dan beberapa pusat kerajaan yang tumbuh kembang di sekitar Gunung Wilis. Sebutlah, Kerajaan Wengker di nagara Lwa, Kerajaan Wurawan di nagara Glang-Glang berkembang di bagian barat Gunung Wilis. Sedangkan Kerajaan Panjalu di nagara Daha berkembang di timur Gunung Wilis.

Rujukan:

Munib, NB. 2011. Dinamika Kekuasaan Raja Jayakatyeng di Kerajaan Glang-Glang Tahun 1170-1215 Çaka: Tinjauan Geopolitik. Skripsi. Malang: FIS UM
Pigeaud, Th G T. 1924. De Tantu Panggelaran. Leiden: s’Gravenhage, Nederl. Boek en Steendrukkerij voorheen H.L. Smits.



[1] Terdapat pada penutup kitab “tlas (s)inurat sang hyang tantu panglaran ring karangkabhujanggan kutritusan, dina u(manis) bu(dha) madangsya, titi sasi kasa, rah 7, tengek 5, rsi pandawa buta tunggal(1557)”(Pigeaud, 1924)
[2] Nama kuno wilayah India
[3] Nama kuno Gunung Lawu

3 komentar:

  1. Candi Pandupragulopati itu dimana ya pak?? mohon penjelasannya.. maturmuwun

    BalasHapus
  2. travellers2009
    Situs Eyang Pandupragulopati ada di puncak salah satu anak bukit Gunung Wilis sisi barat. bs lewat Pasar Banyakan Kediri menuju ke Ds.Parang, Kec. Banyakan, Kab. Kediri. coba tanya salah satu penduduk tentang Punden/makam eyang Pragulopati.

    BalasHapus
  3. E D E N P O K E R . X Y Z mau memberikan info sedikit nih , di edenpoker ingin memberikan BONUS NEWMEMBER sebesar 10.000 ribu
    yuk langsung saja kunjungi Customer Service kami dan segera daftar kan diri anda !!!

    BalasHapus