1.
Nama : Makam Raden
Wiradipura V / Kyai Wiradipura Abdullah
2.
Lokasi
(Objek) :
a. Alamat :
Asta Tinggi, Kompleks makam Kyai Wiradipura
b. Desa/Kelurahan : Kebonagung
c. Kecamatan :
Kota Sumenep
d. Kabupaten/Kota : Sumenep
e. Provinsi : Jawa Timur
3.
Koordinat UTM : 49M 0081428E 9225645N 207ft
4.
Kondisi :
Tidak terawat sehingga area makam ditumbuhi semak
belukar. Posisi yang tidak memiliki cungkup akan mempercepat proses pelapukan
batu nisan dan Jirat karena terik matahari dan terpaan air hujan.
5.
Potensi kriteria Cagar Budaya sesuai UU
Cagar Budaya No.11 Tahun 2010 (Pasal 5-10)
- Usia :
Bangunan
makam Raden Wiradipura V dibangun pada tahun 1283 Hijriyah (1868 M) atau 145
tahun yang lampau. Jadi, dilihat dari kriteria usia bangunan, maka makam Raden
Wiradipura V memenuhi syarat Kriteria Cagar Budaya sesuai Pasal 5 poin “a”.
- Masa Gaya :
Gaya
dan bahan bangunan Jirat (kijing) serta batu nisan makam memiliki kemiripan
dengan gaya makam Demak-Troloyo-an. Jadi model yang sering digunakan pada jirat
makam-makam kuno di Jawa. Dari anasir awal ini sangat jelas bahwa Makam Raden
Wiradipura V mewakili masa gaya zamannya.
- Arti khusus :
Melihat
sejarah Raden Wiradipura V (lihat lampiran sejarah) merupakan Tokoh Sejarah
yang berperan sama seperti Ayahnya, yaitu Kyai Wiradipura.
- Nilai Budaya:
Jika melihat bentuk Nisan makam, diukir
sangat indah. Bahkan melebihi keindahan makam ayahnya yang berada di dalam
Cungkup.
- Jenis : Bangunan Cagar Budaya di dalam Kawasan Cagar Budaya Asta Tinggi
Hadal qubur almarhum Raden
Wiradipura
Al Qomsah alMusammi Abdullah ibnu
almarhum Wiradipura Addal.........
Kaana wa wafat yaum qomsah wa isrun...... 1283
Artinya:
Ini makam almarhum Raden Wiradipura
Ke-5 yang bernama Abdullah putra
Wiradipura pembimbing.......
..... wafat hari 25........ 1283
(NB. Munib, 17/02/2013)
Makam ini berada di depan Cungkup makam Kyai Wiradipura, batu nisan unik
berhias indah. Namun sayang karena berada di luar Cungkup dan di sekitarnya
tumbuh semak belukar yang sangat lebat, oleh karenanya makam ini sangat rentan
dengan kerusakan.
Bahan bangunan yang terbuat dari batu
putih (batu kapur), membuatnya sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Air
hujan yang berganti terik matahari dapat merapuhkan dan merusak konstruksi batu
makam. Terutama semak-semak yang tumbuh di sekitarnya, akar-akar dari tanaman
liar tersebut mampu mempercepat kerusakan pada makam.
Raden Wiradipura V atau Kyai Wiradipura Abdullah
merupakan putra Kyai Wiradipura. Yang menarik adalah istilah “Addal” dibelakang
nama Kyai Wiradipura. Makna “addal” adalah pemandu atau pembimbing. Namun
sayang kata-kata di belakang “Addal” belum dapat di baca ulang. Dari sini
memang masuk akal jika Kyai Wiradipura adalah ulama keraton Sumenep, yang
disebutkan sebagai “pembimbing”. Kyai Wiradipura Abdullah meninggal pada tahun
1283, jadi 32 tahun setelah wafatnya sang Ayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar