1.
Nama : Makam Patih
Mangun
2.
Lokasi
(Objek) :
a.
Alamat : Asta
Tinggi, Kompleks Makam Patih Mangun
b.
Desa/Kelurahan : Kebonagung
c.
Kecamatan : Kota Sumenep
d.
Kabupaten/Kota : Sumenep
e.
Provinsi : Jawa Timur
f.
Koordinat
UTM : 49M 814320E 9225626N 258ft
3.
Batas :
a. Timur : Kompleks makam kuno
yang tertimbun pepohonan dan semak belukar
b. Utara : Kompleks makam kuno
yang tertimbun pepohonan dan semak belukar
c. Barat : Kompleks makam M1
dan M2
d. Selatan : Jurang dan goa buatan
sebagai bahan bangunan makam di Asta Tinggi
4.
Ukuran :
a. Makam
Patih Mangun :
Ket.
|
Panjang
|
Lebar
|
Tinggi
|
Tebal
|
274 cm
|
145 cm
|
|||
Jirat
|
250 cm
|
127 cm
|
90
|
|
Nisan
|
41 cm
|
73 cm
|
20
|
b. Makam
Putra Patih Mangun :
Ket.
|
Panjang
|
Lebar
|
Tinggi
|
Tebal
|
Penutup Jirat
|
193 cm
|
90 cm
|
||
Jirat
|
179 cm
|
78 cm
|
70 cm
|
|
Nisan
|
34 cm
|
60 cm
|
18 cm
|
c. Makam
? (mungkin istri Patih Mangun) :
Ket.
|
Panjang
|
Lebar
|
Tinggi
|
Tebal
|
Batur
|
245 cm
|
104 cm
|
||
Jirat
|
214 cm
|
71 cm
|
25 cm
|
|
Nisan
|
?
|
5.
Pemilik :
Persatuan Family Sumenep (PERFAS)
6.
Pengelola : Yayasan Penjaga Asta Tinggi (YAPASTI)
7.
Riwayat
Pelestarian :
Pendataan oleh BPCB Trowulan tahun 1986.
8.
Kondisi :
Tidak terawat sehingga area cungkup makam ditumbuhi
semak belukar. Dan tempat bermain keluarga anjing liar dari hutan disekitar
bukit Asta Tinggi.
9.
Potensi kriteria Cagar Budaya sesuai UU
Cagar Budaya No.11 Tahun 2010 (Pasal 5-10)
- Usia :
Bangunan
makam Kyai Wiradipura dibangun pada tahun 1211 Hijriyah (1796 M) atau 217 tahun
yang lampau. Jadi, dilihat dari kriteria usia bangunan, maka makam Patih
Mangundirejo memenuhi syarat Kriteria Cagar Budaya sesuai Pasal 5 poin “a”.
- Masa Gaya :
Gaya
dan bahan bangunan Cungkup makam Patih Mangundirejo memiliki gaya khas masa
Islam kolonial. Dimana perpaduan antara gaya lokal dan eropa gothic sangat
kental. Biasanya berbentuk kubah. Untuk gaya Jirat merupakan jirat termegah
gaya Eropa di kompleks makam Asta Tinggi. Kemegahan Jirat (kijing) ini bahkan
melebihi para Raja di Kompleks makam Raja-raja Asta Tinggi. Batu nisannya pun
berbahan baku Batu Marmer yang terukir indah dengan bahasa jawa dan Arab. Dari
anasir awal ini sangat jelas bahwa Makam Patih Mangun sangat unik dan mewakili
masa gaya zaman abad 18.
- Arti khusus :
Memiliki arti penting
bagi ilmu arsitektur, ilmu arkeologi, budaya dan sejarah perjuangan Sumenep.
- Nilai Budaya:
- Jenis : Bangunan Cagar Budaya di dalam Kawasan Cagar Budaya Asta Tinggi
Pada
tahun 1785, Prancis di bawah Kaisar Napoleon Bonaparte, berhasil menguasai
Belanda, sehingga Raja Williem V melarikan diri ke Inggris. Pemerintah Inggris
mendapatkan keuntungan dengan suaka yang diberikan kepada Raja williem V.
Dengan diadakannya perjanjian yang di kenal dengan “Surat-Surat Kew”. Dokumen
tersebut memerintahkan agar semua pejabat jajahan Belanda menyerahkan
wilayahnya kepada orang-orang Inggris supaya dijaga dan tidak jatuh kepihak
Prancis (Ricklefs, M.C. 2008).
Di Sumenep sempat terjadi
insiden, dimana terjadi kesalah pahaman antara pihak militer VOC yang didukung
pasukan Sumenep di bawah pimpinan Patih Mangundirjo dengan kedatangan Pasukan
Inggris di Sumenep. Terjadilah pertempuran, sehingga kubu Sumenep kalah dan
Patih Mangun gugur beserta pasukannya. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun
1796 M, sesuai isi prasasti pada cungkup makam Patih Mangundirjo terdapat Angka
tahun 1211 Hijriyah dan atau ANNO 1796 (1796 M).
Peran
besar Patih Mangun di Sumenep, terlihat dalam pembangunan kompleks makamnya. Arsitek
dan ornamentasi interior kubah makam sangat indah. Bahkan Jirat (kijing) makam
nya bergaya Eropa sangat kental, kemegahannya pun mengalahkan jirat-jirat pada
kompleks makam induk, milik para Rato. Dari pembagunan makam yang megah ini,
dapatlah ditarik kesimpulan bahwa penguasa Sumenep maupun pemerintahan Kolonial
(VOC kala itu) sangat menghargai jasa-jasa Patih Mangundirejo.
Ada cerita Masyarakat yang menarik, bahwa dahulu saat pasukan Inggris datang ke Sumenep, ada rencana akan menge-Bom Asta Tinggi karena dikira sebagai Kraton Sumenep. Namun karena perlawanan sengit pasukan Patih Mangun di sekitar pantai, maka tembakan meriam Inggris meleset. Sehingga terlihat dengan jelas jasa besar Patih Mangun terhadap istana terakhir para leluhur Bangsawan Sumenep tersebut. Jika tanpa pengorbanan Nyawa Patih Mangun, kemungkinan besar Kompleks Asta Tinggi telah rata dengan tanah dibombardir meriam-meriam pasukan Inggris.
Di dalam cungkup makam Patih
Mangun terdapat tiga buah makam. Yaitu makam Patih Mangundirejo sendiri,
disebelah baratnya terdapat makam yang telah rusak, kemungkinan Istri beliau
dan makam ketiga adalah makam Putra Patih Mangun. Sedangkan di depan Cungkup
kubah Makam Patih Mangun masih terdapat makam-makam kuno, yang telah rusak dan
aus tulisan pada batu nisannya.
Terdapat enam (6) prasasti yang
masih dapat dengan jelas dibaca pada cungkup makam Patih Mangun ini. Yakni :
1.
Prasasti
Kuda Terbang. Prasasti ini terbuat dari Batu Marmer yang terletak di atas pintu
masuk kubah makam Patih Mangun. Uniknya ditengah batu yang berbentuk oval
tersebut di ukir relief Kuda terbang. Pada relief tersebut terukir prasasti
dengan tiga jenis aksara pada area kepala, area badan, dan area ekor. Pada
sekitar relief kepala kuda bertulis dengan aksara Arab, pada badan relief kuda
beraksara Jawa Baru, dan pada ekor relief kuda beraksara latin Belanda.
2.
Prasati
Bulan Sabit. Prasasti ini terbuat dari batu marmer yang diletakkan pada dinding
kubah, sebelah barat pintu masuk kubah Makam Patih Mangun. Tulisan pada prasasti ini menggunakan aksara
Jawa Baru.
3.
Prasasti
pada batu Nisan Patih Mangun sebelah utara. Terbuat dari batu marmer dengan
tulisan beraksaa Arab menyebar pada batu nisan. Berisi doa dan ayat suci
Al-Qur’an.
4.
Prasasti
pada batu Nisan Patih Mangun sebelah selatan. Terbuat dari batu marmer dengan
tulisan aksara jawa baru.
5.
Prasasti
pada batu Nisan Putra Patih Mangun sebelah utara. Terbuat dari batu marmer
dengan tulisan aksara arab. Berisi doa dan kutipan ayat suci Al-Qur’an.
- Prasasti pada batu Nisan Putra Patih Mangun sebelah selatan. Terbuat dari batu marmer dengan tulisan aksara arab dan jawa baru. Uniknya prasasti beraksara jawa berada di sulur samping kanan dan samping kiri batu nisan.
hai mas novi,,piye kabare?
BalasHapusJane aku pengen grawat makom iku dek.. Berhubung yo adoh.. Mungkin sek durung kelak sana hasratku..
BalasHapus